salah

dif's archive

--

i’m not moving

Kita adalah sepasang sadar keberadaan satu sama lain, namun enggan untuk saling mengenal.

Berbulan-bulan yang lalu, sebuah kesalahan tercipta. Entah berapa helaan napas yang kita hembuskan menunggu datangnya pergi.

Aku selalu melihatmu, mungkin tanpa kau sadari. Aku terganggu karena sebuah pikiran, bahwa mungkin kamu menganggapku sebagai manusia paling angkuh seumur hidupmu.

Aku yang meninggalkan bahkan sebelum kau datang.
Aku yang berdalih poros kerumitan ini adalah kamu.
Aku yang tidak mengindahkan semua ucapan dan tingkah lakumu.
Hingga aku yang tak pernah lagi, berani menatapmu.

Sampai waktu menghadiahkan rindu padaku.
Sampai hari ini aku kembali lemah dihadapanmu.

Aku gugup setengah mati, aku merosot dan menyumpahi diriku tidak akan peduli lagi.

Tapi gagal,
Perasaan ini kembali mengintimidasi. Diantara ribuan marah dan rindu. Kamu justru datang dengan hal lain.

Pemecah emosiku

Emotion. (Art by Fe)

Suara beratmu terasa mendung. Tanganmu yang pernah kuperhatikan diam-diam, erat menggenggam lenganku. Menahanku yang berniat pergi.

Sulit bagiku mengucapkan sepatah katapun.
Lagi-lagi, kita berdekatan tapi hanya sunyi yang menguar.

Semua berjalan dengan sendirinya. Tanpa punya alasan.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

dif's archive
dif's archive

Written by dif's archive

0 Followers

may all the things i've done will take me to the flower road

No responses yet

Write a response